Tuesday, January 14, 2014

JAMBU MONYET PENGOBAT DIABETES

Jambu Monyet (ANACARDIUM OCCIDENTALE) termasuk tumbuhan yang berkeping biji dua atau juga disebut tumbuhan berbiji belah. Nama yang tepat untuk mengklasifikasikan tumbuhan ini adalah tumbuhan yang berdaun lembaga dua atau ddisebut juga dikotil. Jambu monyet mempunyai batang pohon yang tidak rata dan berwarna coklat tua. Daunnya bertangkai pendek dan berbentuk lonjong (bulat telur) dengan tepian berlekuk-lekuk, dan guratan rangka daunnya terlihat jelas. Bunganya berwarna putih. Bagian buahnya yang membesar, berdaging lunak, berair,dan berwarna kuning kemerah-merahan adalah buah semu. Bagian itu bukan buah sebenarnya, tetapi merupakan tangkai buah yang membesar. Buah jambu monyet yang sebenarnya biasa disebut mete (mente), yaitu buah batu yang berbentuk ginjal dengan kulit keras dan bijinya yang berkeping dua tersebut oleh kulit yang mengandung getah. Nama Lokal : Cashew (Inggris), Jambu Moyet, Jamu mente (Indonesia); Jambu mete (Jawa), Jambu mede (Sunda), Gaju (Lampung) Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Disentri, Radang mulut; Komposisi : KANDUNGAN KIMIA : Jambu monyet (ANACARDIUM OCCIDENTALE) antara lain mengandung senyawa kimia seperti tanim, anacardic acid dan cardol, yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antiseptik. Selain itu daun jambu monyet yang masih muda juga mempunyai komposisi kandungan kimia seperti vitamin A sebesar 2689 SI per 100 gram, vitamin C sebesar 65 gram per 100 gram, kalori 73 gram per 100 gram, protein 4,6 gram per 100 gram, lemak 0,5 gram per 100 gram, hidrat arang 16,3 gram per 100 gram, kalsium 33 miligram per 100 gram, fosfor 64 miligram per 100 gram, besi 8,9 miligram dan air 78 gram per 100 gram. 1. Diabetes mellitus Bahan: 2 potong kulit batang jambu monyet dan adas pulawaras secukupnya. Cara Membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. 2. Disentri Bahan: 1 genggam daun jambu monyet dan 1 potong kulit batang jambu monyet. Cara Membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 1/2 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. 3. Radang mulut Bahan: 1 genggam daun jambu monyet dan 1 potong kulit batang jambu monyet. Cara Membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Thursday, January 9, 2014

PENGOBATAN DIABETES DENGAN APEL

Apel (Pyrus malus) dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa dibudidayakan terutama di daerah subtropis bagian Utara. Sedang apel lokal di Indonesia yang terkenal berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Atau juga berasal dari daerah Gunung Pangrango, Jawa Barat. Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan apel dikatagorikan sebagai salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan mempunyai tinggi batang pohon dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan daun tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi kecil pada tepiannya. Pada usia produktif, apel biasanya akan berbunga pada sekitar bulan Juli. Buah apel yang berukuran macam-macam tersebut sebenarnya merupakan bunga yang membesar atau mengembang sehingga menjadi buah yang padat dan berisi. Nama Lokal : Apel (Indonesia, Malang), Apple (Inggris), Appel (Perancis) Penyakit Yang Dapat Diobati : Kencing manis (diabetes mellitus), Diare; Komposisi : KANDUNGAN KIMIA : Buah apel (Pyrus malus) selain mempunyai kandungan senyawa pektin juga mengandung zat gizi, antara lain (per 100 gram) : - Kalori 58 kalori - Hidrat arang 14,9 gram - Lemak 0,4 gram - Protein 0,3 gram - Kalsium 6 mg - Fosfor 10 mg - Besi 0,3 mg - Vitamin A 90 SI - Vitamin B1 0,04 mg - Vitamin C 5 mg - dan Air 84 % 1. Diabetes Mellitus Bahan: 1 biji buah apel berukuran sedang. Cara membuat : dibelah menjadi 4 bagian dan direbus dengan air 3-4 gelas sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas. Cara menggunakan : diminum pagi-sore, dan dilakukan secara rutin. 2. Diare Bahan: buah apel yang belum begitu masak. Cara menggunakan: dimakan biasa.

Pemanfaatan KUNYIT

Kunyit
(Curcuma longa Linn.)

Sinonim :
Curcuma domestica Val. C. domestica Rumph. C. longa Auct.

Familia :
Zingiberaceae

Uraian :
Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

Nama Lokal :
Saffron (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura);
 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken);




Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya



pemanfaatan:

1. Diabetes mellitus
    Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air
    sampai mendidih, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.

2. Tifus
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto
    Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis,
    kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan di
    saring.
    Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu
    berturut-turut.

3. Usus buntu   
    Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula
    kelapa/aren. Garam secukupnya.
    Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian
    dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air
    panas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara
    teratur.

4. Disentri
    Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
    Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.

5. Sakit Keputihan
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah
    asam, 1 potong gula kelapa/aren
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air
    sampai mendidih, kemudian di saring.
    Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

6. Haid tidak lancar
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh
    biji pala, 1/2 genggam daun srigading.
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian
    direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring
    Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

7. Perut mulas pada saat haid
    Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm,
    1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm
    Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut
    untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk
    nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring.
    Cara menggunakan:ditambah garam dan gula secukupnya dan
    diminum pada hari pertama haid.

8. Memperlancar ASI
    Bahan: 1 rimpang kunyit
    Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
    Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada
    1 kali setiap 2 hari.

9. Cangkrang (Waterproken)
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng,
    Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.

10. Amandel
     Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu
     Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya,
     kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk
     sampai merata dan disaring
     Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.

11. Berak lendir
     Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4  sendok makan
     kapur sirih
     Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2
     gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.

12. Morbili                          
     Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
     Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai
     halus

     Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak

ADAS


adas 

Adas merupakan satu dari sernbilan tumbuhan obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau tanaman obat. Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm - 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 em, panj' ang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.

Nama Lokal :
Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa),; Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba).; Das pedas (Aceh), adas, adas pedas (melayu).; Adeh, manih (Minangkabau). paapang, paampas (Menado).; Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), ; Papaato (Buol), porotomo (Baree). kumpasi (Sangir Talaud).; Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis).; Hsiao hui (China), phong karee, mellet karee (Thailand),; Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika (Ind./Pak.).; Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI sedikit,; Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk,; Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid tidak tertur, rematik goat,; Susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), kolik,; Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu empedu,; Pembengkakan saluran sperma (epididimis),; Penimbunan cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis),; Keracunan tumbuhan obat atau jamur, meningkatkan penglihatan;


Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah : buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil). KANDUNGAN KIMIA : Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin). Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. 2. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). 3. Menghilangkan dingin dan dahak. 4. Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan. 5. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal. 6. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, lalu dijemur sampai kering.

KEGUNAAN:
Buah bermanfaat untuk mengatasi : 
- sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, 
  muntah, diare, 
- sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, 
- batuk berdahak, sesak napas (asma), 
- haid: nyeri haid, haid tidak teratur, 
- air susu ibu (ASI) sedikit,
- putih telur dalam kencing (proteinuria), 
- susah tidur (insomnia), 
- buah pelir turun (orchidoptosis), 
- usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), 
- pembengkakan saluran sperma (epididimis), 
- penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis), 
- mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya, 
- rematik gout, dan
- keracunan tumbuhan obat atau jamur. 

Daun berkhasiat mengatasi : 
- batuk, 
- perut kembung, koilk, 
- rasa haus, dan 
- meningkatkan penglihatan. 

CARA PEMAKAIAN :
Buah adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum. 
Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka. 
Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin. 

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Batuk 
    a. Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2 
       cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok
       teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali 
       sehari, sampai sembuh. 

    b. Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2 
       kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, 
       bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang 
       jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong 
       seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 
       setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali 
       sehari, masing-masing 1/2 gelas. 

2. Sesak napas 
    a. Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok 
       makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, 
       sampai sembuh.

    b. Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2 
       jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun 
       poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah 
       3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi 
       lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira 
       separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum. 
       Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. 

3. Sariawan
    Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler 
    1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam, 
    daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut 
    1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari, 
    rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci 
    dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus 
    dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah 
    dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup 
    3/4 gelas. 

4. Haid tidak teratur 
    Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam, 
    jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari, 
    bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu 
    sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. 
    Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai 
    tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari, 
    masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur 
    Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan 
    setengah cangkir arak. Minum selagi hangat. 

5. Batu empedu 
    Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air 
    panas

Saturday, January 4, 2014

Wortel untuk kesehatan jantung

Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 ineter di atas permukaan laut. 
Tumbuhan wortel mernbutuhkan sinar matahari dan dapat turnbuh pada sernua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. 
Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Menurut para botanis, wortel (Daucus carota) dapat dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya: WORTEL (Daucus carota, Linn.) - jenis imperator, yakni wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis. - jenis chantenang, yakni wortel yang memiliki umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis. - jenis mantes, yakni wortel hasil kornbinasi dari jenis wortel imperator dan chantenang. Umbi akar wortel berwarna khas oranye.

Penyakit Yang Dapat Diobati oleh wortel:
Kejang Jantung, Eksim, Cacing Kremi, Mata minus

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Wortel (Daucus carota) mempunyai nilai kandungan Vitamin A yang tinggi yaitu sebesar 12000 SI. Sementara komposisi kandungan unsur yang lain adalah kalori sebesar 42 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,3 gram, hidrat arang 9,3 gram, kalsium 39 miligram, fosfor 37 miligram, besi 0,8 miligram, vitamin B 1 0,06 miligram, dan vitamin C 6 miligram. Komposisi di atas diukur per 100 gram.


Pemanfaatan Wortel untuk pengobatan :

1. Kejang Jantung
    Bahan: umbi wortel, 2 sendok madu, dan 1 potong gula aren;
    Cara membuat: wortel diparut dan diperas dengan 2 gelas air,
    kemudian dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

2. Eksim
    a. Bahan:1 umbi wortel dan 1 sendok teh kapur sirih;
       Cara membuat: wortel diparut dan dicarnpur dengan kapur sirih
       sampai merata;
       Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit dan
       dibalut dengan verban.

    b. Bahan: 3 umbi wortel;
       Cara membuat: diparut dan disedu dengan 2 gelas air masak;
       Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari.

3. Cacing Kremi
    Bahan: 5-7 umbi wortel, garam dan santan kelapa secukupnya;
    Cara membuat: wortel diparut, kemudian ditambah dengan bahan
    lainnya;
    Cara menggunakan: diperas dan disaring, kemudian diminum
    menjelang tidur malam.

4. Mata Minus
    Bahan: umbi wortel secukupnya;
    Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya;

    Cara menggunakan: diminurn setiap pagi hari secara teratur.

PARE Untuk PENGOBATAN DIABETES

Kandungan lain sudah senyawa polipeptida yang mirip insulin disebut polipeptida, khasiatnya menurunkan kadar glukosa darah secara langsung, terdapat pula senyawa alkoloid yang memiliki peranan serupa, pare pun  invitrot menghambat virus hiv dan tumor, penemuan lain buah pare batang berkhasiat untuk melawan kanker.
Buah pare merupakan tanaman merambat dengan buahnya yang berbintil – bintil dalam beberapa lajur, ada juga yang berbentuk tidak berbintil – bintil  disebut  pare ulo (pare ular ), walau terasa pahit banyak masyarakat percaya  bahwa  buah pare berhasiat  untuk diabetes.
penyakit diabetes, terjadi karena ,kadar glikosa cenderung naik, zat karatin pada pare berhasiat hipoglesemik (menurunkan kadar gula darah) yang atas senyawa sepsin stroid yang berkhasiatnya  lebih kuat dari pada tobutamida, zat ini mentimulasi sel – sel b sehingga meningkatkan produksi hormon insulin, peningkatan sel-sel b kelenjer pankreas memperkuat hipogusemik buah pare. 
Cara penggunaannya                                                                                
- 200 gr buah pare dicuci bersih lalu diblender. Tambahkan air minum secukupnya. Peras dengan spotong kain sampai terkumpul seperempat glas. Hangatkan perasan dengan api kecil selama 15 – 30 menit. Setelah dingin ,minum , lakukan setiap hari.
 200 gr buah pare dicuci lalu di iris – iris tipis. Rebus dengn 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas setelah dingin disaring. Minum, lakukan setiap hari

Friday, January 3, 2014

Anorexia Nervosa

Anorexia is a disorder of eating disorders . Patients suffering from anorexia nervosa assess their excess weight and choosing lean figure as an ideal shape . DSM - IV distinguishes two types of anorexia nervosa . In this type of limited , weight loss is achieved by severely restricting food intake ; - type eating in excessive - depletion , the people concerned are also routinely overeat and then remove it . Various differences between the two subtypes of this reinforces the validity of separation . Subtype - draining overeating seems more psychopathological nature ; patients showed personality disorders , impulsive behavior , stealing , abuse of alcohol and drugs , withdrawal from social interaction , and attempt suicide more than the limited type anorexia patients .

The criteria of the DSM - IV - TR for anorexia Nervosa , namely :

1 . Refusal to maintain normal body weight

2 . Although his weight is very less , but experiencing profound fear of becoming obese .

3 . Body image disturbance

4 . In women who have experienced menstruation , amenorrhea occurs .

Anorexia nervosa usually occurs in the early to late teens , often arise after a series of diet and the stress in her life . This condition is at least ten times more common in women than men , with a lifetime prevalence below 1 % ( Striegel - Moore et al . , 1999; Waltres & Kendler , 1994) . When anorexia nervosa occurs in males , symptomatology and a range of other characteristics , such as the story of the family conflict , broadly similar to that spoken women who suffered with the disorder ( Olivardia et al . , 1995) .

The anorexia nervosa patients are often diagnosed with a bunch of depression , obsessive - compulsive disorder , phobias , panic disorders , alcoholism , and various other personality disorders ( Godart et al . , 2000; Ivarsson et al . , 2000; Walters & Kendler . , 2004) . Although he was skinny , women who suffer from anorexia nervosa feel that some part of their body is too fat and spend a lot of time observing critically their bodies in front of the mirror .

physiological disorders

A lot of biological disorders can occur in underweight patients , but most seem normal physiological response to starvation . clinically significant
abnormalities may occur in cardiovascular , gastrointestinal , reproductive , and fluid and electrolyte systems . This disorder usually does not require specific external treatment , and they returned kenormal in weight restoration . A possible exception worrying reduced bone density , as is usually the peak bone density is achieved during young adulthood , prolonged episodes of anorexia nervosa during the development stage
may have long-term impact on the risk of osteoporosis .

What Factors Cause Anorexia ?

1 . Biological factors

Genetic . Anorexia may occur in one family . First-degree relatives of adolescent girls who suffer from anorexia nervosa has a ten times greater likelihood than the average to suffer from anorexia nervosa (ie , Storober et al . , 2000) . Studies of twins related eating disorders also suggests a genetic influence . Most of the studies on anorexia nervosa showed a higher level of concordance in MZ twins compared to DZ ( Fichter & Naegel , 1990; Holland et al . , 1988) and the gene has a greater effect on people who suffer from eating disorders twins compared with factor - environmental factors ( Wade et al . , 2000) .

Eating Disorders and the Brain . The hypothalamus is the brain center that is important in regulating hunger and eating . Levels of some hormones regulated by the hypothalamus , such as cortisol , are not normal in patients with anorexia nervosa , but m not cause anorexia , but due to the condition starve themselves , and return to normal levels with increasing body weight ( Doerr et al . , 1980; Stoving et al . , 1999) . Endogenous opioids are substances produced by the body to mengurasi pain , improve mood , and suppress appetite , at least in those who meimiliki low weight . Opioids are produced under conditions of starvation and considered instrumental in snoreksia and bulimia , but in a different way . Hunger in patients with anorexia can raise the levels of endogenous opioids menyebkan euphoria conditions that provide positive reinforcement ( Marrazzi & Luby , 1986) .


2 . influence of Sociocultural

Throughout history various standards have been established community about the ideal body , especially the female body ideal , highly variable . By modern standards the women were overweight. In the last times the ideal standard in American culture moving toward an increased trim . For example , the participants increasingly slim beauty contest since 1988 . Several studies in the 1990s showed that this trend has decreased ( Wiseman et al . , 1992) . Nevertheless , a recent study failed to support these ideas .

Influence of gender . One of the main alsan over the prevalence of eating disorders in women greater likelihood is the fact that the standard Western culture reinforces the desire to be thin in women than men .

Various cross-cultural studies . Eating disorders seem to occur more in the industrialized societies , such as the United States , Canada , Japan , Australia , and Europe . , Compared nonindustri society . In a study conducted in Switzerland epidemiologisyang , the incidence of anorexia nervosa increased four-fold from the 1950s to the 1970s ( Will & Grossman . , 1983) .

Ethnic differences . In the United States , have been reported incidents of anorexia carry eight times more common in white women than in black women ( Dolan , 1991) . A variety of more recent studies confirm more eating disorders and dissatisfaction with body shape larger among white women compared among African American women , but the difference in the actual eating disorders , especially bulimia , it was not as big as reported ( Wildes , Emery , & simons , 2001) .



How to view Psychological Theory Against Anorexia ?

· The views psychodynamics

There are many theories about the psychodynamics of eating disorders . Most of the main causes are found in parent-child relationships are disrupted and agreed that some important personality characteristics , such as low self-esteem and perfectionism , found in individuals who have eating disorders . Various psychodynamic theory also states that the symptoms of the eating disorder becomes a fulfillment of some needs , just as increasing the sense of self-efficacy through successful maintaining a strict diet or not grow sexually by being very thin so it does not achieve the body shape of a woman in general ( Goodsitt , 1997 ) .

· Cognitive - Behavioral views

A variety of cognitive-behavioral theory of anorexia nervosa covers many of the factors described above . fear of obesity and body image disturbance hypothesized as factors that motivate the self- starvation conditions make weight as a full-power amplifier . Behavior to achieve or maintain the collapsed skinny negatively reinforced by anxiety reduction will be obese . What's more , dieting and weight loss can be positively reinforced by feelings , own, control or self-control thereof ( Fair - burn , Shatran & Cooper , 1999; Garner , Vitousek & Pike , 1997) . Another important factor that produces a strong urge to trim and body image is disturbed criticism from peers and parents about overweight is experienced ( Paxton et al . , 1991; Thompson et al . , 1995) .

What To Do Against the Prevention of Anorexia ?

Actually there is no specific prevention can be done to prevent disruption of Anorexia Nervosa , but anorexia can perform handler - handler early in order not to get worse , among others :



1 . Biological handler

The drugs used in an attempt to deal with anorexia nervosa , unfortunately , it was not very successful . There is only very little success with drugs to increase the weight significantly , also did not alter the main symptoms of anorexia , or provide significant additional benefits in the standard program management of inpatients ( Attia et al . , 1998; Johnson , Tsoh & Varnado , 1996) .

2 . Anorexia Nervosa Psychological Treatment

Therapy for anorexia nervosa is generally believed to be a two-stage process . The immediate goal is to help patients gain weight in order to prevent medical complications are very necessary ( and also to ensure that the patient eat foods ) . Program operant -conditioning behavioral therapy successful enough to gain weight in the short term ( Hsu , 1991) . The second objective in the management of maintaining weight gain in the long term , can not be reliably achieved through a variety of medical interventions , behavioral , psychodynamic or traditional ( Wilson , 1995) . Family therapy is the main form in the treatment of anorexia , rooted in the theory that the interaction between the patient's family members , keep in mind that most of the patients are young women who lived with the family . One influential theory in this field is Salvador Minuchin .

According to Minuchin et al . ( 1975) families of children who suffer from eating disorders show some of the following characteristics :

a) Entanglement

b ) Too protective

c ) Rigidity

d ) Lack of conflict resolution

The therapist met with the family in a family luncheon because of conflict -related anorexia is believed to be most noticeable when the meal takes place . The luncheon has three major objectives :


1 ) Changing the role of anorexic patients ;

2 ) Defines re- feeding problems as interpersonal problems ;

3 ) Prevent parents utilize her experienced anorexia as a means to avoid conflict .